Rangkuman Materi
Bab 3
“PENENTUAN
LOKASI FASILITAS – FASILITAS PRODUKSI”
Pemilihan
lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh segi-segi negatif dan
mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor – faktor positif. Penentuan
posisi yang tepat akan meminimumkan “ beban “ biaya ( investasi dan
operasional ) jangka pendek maupun jangka panjang, dan ini akan
meningkatkan “ daya saing “ perusahaan. Dalam sektor bisnis jasa, seperti
lokasi kantor cabang bank, toko – toko pengecer, pusat – pusat pelayanan
kesehatan masyarakat, unit pemadam kebakaran dan lain – lain bahkan memerlukan
pertimbangan – pertimbangan yang lebih kompleks.
1.
BERBAGAI PERANGKAP DALAM PEMILIHAN
LOKASI
Suatu perusahaan sering membuat kesalahan – kesalahan dalam
pemilihan lokasi dan tempat fasilitas – fasilitas produksinya, antara lain :
Ø Pemilihan lokasi dimana tempat tenaga kerja sulit didapat, 6 bulan
setelah pindah perusahaan menghadapi masalah tenaga kerja.
Ø Perusahaan membeli tanah untuk lokasi pabriknya sangat murah,
tetapi dikemudian hari disadari bahwa kondisi tanahnya sangat jelek sehingga
perusahaan harus mengeluarkan biaya yang sangat besar untuk membangun
fondasinya.
Ø Perusahaan memilih berlokasi dikawasan industri jauh di luar kota,
padahal produk perusahaan harus cepat sampai ketangan konsumen, maka perusahaan
harus membayar biaya distribusi yang sangat besar.
Ø Lokasi suatu perusahaan tidak memungkinkan pembuangan limbahnya,
sehingga masyarakat menuntut pindah, ganti rugi dan sebagainya.
Tanpa
adanya perencanaan pemilihan lokasi yang tepat maka perusahaan dapat “
tergelincir “ kedalam perangkap – perangkap tersebut yang mengakibatkan
perusahaan akan beroperasi dengan tidak efektif dan efisien. Oleh karena itu, perusahaan
– perusahaan perlu lebih berhati- hati dan melakukan analisa – analisa sebaik
mungkin, agar kesalahan yang mungkin dibuat dapat diperkecil atau bahkan
dihilangkan sama sekali.
2.
PEMBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF
LOKASI
Suatu perusahaan dalam
mempertimbangkan faktor – faktor pemilihan lokasi berbeda dengan perusahaan
yang lainnya. Bagi perusahaan mungkin faktor terpenting adalah dekat dengan
pasar, akan tetapi akan berbeda dengan perusahaan lain yakni salah satunya dekat
dengan sumber – sumber penyediaan bahan dan komponen sertu itu pun akan berbeda
dengan perusahaan lain yang mana akan memilih lokasi dimana tersedia tenaga
kerja yang mencukupi kebutuhan organisasi ataupun biaya transportasi, yang
sangat tinggi bila produk berat dan besar. Jadi, alasan utama terjadinya
perbedaan dalam pemilihan lokasi adalah adanya perbedaan kebutuhan masing –
masing perusahaan. Hal ini sering disebut pendekatan “ situasional “
atau “ contigency “ untuk pembuatan keputusan bila dinyatakan secara
sederhana “ semuanya bergantung “.
Secara umum, faktor – faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi perusahaan antara lain :
a.
Lingkungan
Masyarakat, kesediaan masyarakat suatu daerah
menerima segala konsekuensi, baik itu positif maupun negatif didirikannya suatu
pabrik di daerah tersebut merupakan suatu syarat penting. Perusahaan perlu
memperhatikan nilai – nilai lingkungan dan ekologi dimana perusahaan akan
berlokasi karena pabrik – pabrik sering memproduksi limbah dalam berbagai bentuk
air, udara,atau limbah zat padat yang telah tercemar dan sering menimbulkan
suara bising. Tapi dilain pihak, masyarakat membutuhkan industri atau
perusahaan karena menyediakan berbagai lapangan pekerjaan dan uang yang dibawa
industri ke masyarakat. Lingkungan masyarakat yang menyenangkan bagi kehidupan
para karyawan dan eksekutif yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan yang
lebih baik serta tersedianya fasilitas sekolah, rekreasi, kegiatan – kegiatan
budaya dan olah raga adalah bagian penting dari keputusan ini.
b.
Kedekatan
dengan pasar. Hal ini akan
membuat perusahaan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada para
langganan dan sering mengurangi biaya distribusi serta perlu dipertimbangkan
juga apakah hal ini luas ataukah hanya melayani sebagian kecil masyarakat,
produk mudah rusak atau tidak, dan proporsi biaya distribusi barang jadi pada
total biaya. Daerah pasar dalam sektor jasa biasanya ditentukan oleh waktu
perjalanan para langganan ke fasilitas terdekat ( Bank, rekreasi, restoran,
rumah sakit ) atau waktu perjalanan para pemberi pelayanan ( jasa ) ke para
langganan ( mobil pemadam kebakaran, ambulan rumah sakit, pemasang telephone ).
Dari berbagai banyak kasus, lokasi suatu fasilitas dapat juga lebih menentukan
daerah pasarnya dibandingkan daerah pasar menentukan lokasi fasilitasnya.
c.
Tenaga
kerja. Dimanapun lokasi suatu perusahaan,
harus mempunyai tenaga kerja, cukup tersedianya tenaga kerja merupakan hal yang
mendasar. Bagi banyak perusahaan sekarang kebiasaan dan sikap calon pekerja
suatu daerah lebih penting dari keterampilan dan pendidikan, karena jarang
perusahaan yang dapat menemukan tenaga kerja baru yang telah siap pakai untuk
pekerjaan yang sangat bervariasi dan tingkat spesialisasi yang sangat tinggi,
sehingga perusahaan harus menyelenggarakan program pelatihan khusus bagi tenaga
kerja baru. Orang – orang dari suatu daerah dapat menjadi tenaga kerja yang
lebih baik dibanding dari daerah lain, seperti tercemin pada tingkat absensi
yang berbeda dan semangat kerja mereka. Disamping itu, penarikan tenaga kerja,
kuantitas dan jarak tingkat upah yang berlaku serta persaingan antar
perusahaaan dalam memperebutkan tenaga kerja yang berkualitas tinggi, sangat
perlu diperhatikan oleh perusahaan.
d.
Kedekatan
dengan bahan mentah dan supplier.
Apabila bahan mentah berat dan susut cukup besar dalam proses produksi maka
perusahaan lebih baik berlokasi dekat bahan mentah, misal pabrik semen, kayu,
kertas dan baja. Tetapi bila produk menjadi lebih berat, besar dan bernilai
rendah maka lokasi dipilih sebaliknya. Begitu juga bila bahan mentah lekas
rusak, seperti perusahaan buah-buahan dalam kaleng, lebih baik dekat dengan
bahan mentah. Lebih dekat dengan bahan mentah dan para penyedia ( supplier )
memungkinkan suatu perusahaan mendapatkan pelayanan supplier yang lebih baik
dan menghemat biaya pengadaan bahan.
e.
Fasilitas
dan biaya transportasi. Hal ini baik
lewat darat, udara, dan air akan melancarkan pengadaan faktor – faktor produksi
dan penyaluran produk perusahaan. Pentingnya pertimbangan suatu biaya
transportasi tergantung “ sumbangannya “ terhadap total biaya. Banyak
perusahaan untuk perbedaan biaya transportasi tidak spenting perbedaan upah
tenaga kerja. Tetapi, bagaimana pun juga, biaya transportasi tidak dapat
dihilangkan dimanapun perusahaan berlokasi, karena produk perusahaan harus
harus disalurkan dari produsen bahan mentah ke pemakai akhir. Jadi, fasilitas
seharusnya berlokasi diantara sumber bahan mentah dan pasar yang meminimumkan
biaya transportasi. Dekat dengan bahan mentah akan mengurangi biaya
pengangkutan bahan mentah, tetapi biaya pengangkutan pengiriman produk jadi
meningkat. Sebaliknya, lokasi dekat pasar akan menghemat biaya pengangkutan
produk barang jadi tetapi menaikkan biaya pengangkutan bahan mentah.
f.
Sumber
daya – sumber daya ( alam ) lainnya.
Perusahaan – perusahaan seperti pabrik kertas, baja, karet, kulit, gula,
tenun,pemprosesan makanan, aluminium dan sebagainya sangat memerlukan air dalam
kuantitas yang besar. Selain itu hampir setiap industri memerlukan baik tenaga
yang dibangkitkan dari aliran listrik, disel, air, angin dan lain-lain. Oleh
sebab itu perlu diperhatikan tersedianya sumber daya – sumber daya (alam)
dengan murah dan mencukupi.
Selain
faktor – faktor diatas, berbagai faktor lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam
pemilihan lokasi, diantaranya :
a.
Harga
tanam
b.
Dominasi
masyarakat
c.
Peraturan
– peraturan tenaga kerja ( Labour Laws ) dan relokasi
d.
Kedekatan
dengan pabrik – pabrik dan gudang – gudang lain perusahaan maupun para pesaing
e.
Tingkat
pajak
f.
Kebutuhan
untuk ekspansi
g.
Cuaca
atau iklim
h.
Keamanan
i.
Konsekuensi
pelaksanaan peraturan tentang lingkungan hidup.
a.
Lokasi Pinggiran Kota dan Kota Kecil
Beberapa
alasan kenapa para perusahaan lebih memilih lokasi di kota kecil, antara lain :
1.
Tingkat
upah dikota kecil biasanya sedikit lebih murah dibandingkan di dalam kota.
2.
Hubungan
dengan karyawan biasanya lebih baik dikota kecil, karena kurang dipengaruhi
masalah – masalah tenaga kerja perusahaan lainnya.
* Beberapa kelemahan – kelemahan suatu perusahaan yang memilih lokasi
di kota kecil, diantaranya :
· Perusahaan perlu memberikan latihan kepada para karyawan baru untuk
melaksanakan kegiatan – kegiatan produksi ( mungkin membutuhkan waktu satu atau
dua tahun ).
· Investasi dalam persediaan cenderung lebih besar, terutama untuk
komponen – komponen keperluan pemeliharaan.
· Perusahaan akan membutuhkan suatu departemen pemeliharaan karena
hal ini tidak dapat dilakukan dengan memanggil orang – orang dari luar
perusahaan.
· Tingkat asuransi kebakaran mungkin lebih tinggi.
· Tingkat absensi selama musim panen akan lebih besar.
Banyak
perusahaan meninggalkan kepadatan lokasi kota, tetapi hanya pindah ke pinggiran
kota dan bukan ke lokasi desa. Lokasi
pinggiran kota biasanya memberikan kebaikan – kebaikan baik lokasi kota maupun
desa.
* Beberapa keunggulan suatu perusahaan yang memilih lokasi di
pinggiran kota :
· Perusahaan tidak perlu menarik banyak karyawan baru.
· Tenaga kerja cukup banyak dan pabrik tidak jauh dari pasar kota
dimana dalam kasus pabrik kecil merupakan pasar utama.
· Tanah untuk keperluan di waktu sekarang dan yang akan datang (
ekspansi ) biasanya tersedia pada harga layak.
· Tarif pajak pada umumnya lebih rendah dibanding dalam kota.
· Lokasi pinggiran kota biasanya mempunyai hubungan angkutan truk dan
kereta api yang lebih baik dibanding kota – kota kecil.
· Biasanya dekat dengan industri – industri jasa.
· Perusahaan tidak perlu banyak memiliki tenaga pemeliharaan sendiri,
seperti ahli listrik, pengecat, dan sebagainya.
b.
Penentuan Tempat ( Sites )
Setelah
lokasi ditentukan, maka perusahaan harus menentukan dibagian mana ( site )
pabrik atau bangunan perusahaan akan didirikan.
Berbagai
faktor yang perlu diperhatikan untuk pemilihan tempat ( sites ) antara lain :
a.
Tanah
harusnya kering dan kuat untuk menyangga bangunan.
b.
Mempunyai
keamanan dan perlindungan kebakaran yang baik.
c.
Bila
pabrik mengeluarkan asap, harus cukup banyak angin yang membawa asap tersebut
keluar daerah pemukiman.
d.
Biaya
– biaya grading, fondasi, dan hubungan – hubungan kegunaan.
e.
Cukup
tersedia areal untuk bangunan sekarang, untuk ekspansi, dan parkir kendaraan
karyawan.
f.
Dekat
dengan sistem transportasi masyarakat.
g.
Agresivitas
masyarakat karena kemajuan industri.
3.
PEMBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF
LOKASI
Analisa terhadap alternatif –
alternatif lokasi seharusnya mempertimbangkan beberapa faktor meliputi :
a.
Faktor
Obyektif meliputi tenaga kerja, biaya bahan mentah, transportasi,
pajak dan pasar potensial.
b.
Faktor
Subyektif meliputi kegiatan – kegiatan serikat karyawan, kondisi
cuaca, iklim politik, bahkan sekolah – sekolah.
Suatu
metoda sederhana yang dapat digunakan untuk membantu dalam pemilihan diantara
alternatif – alternatif lokasi adalah dengan membentuk sebuah “ tim “ para
pembuat keputusan yang bertugas mengevaluasi setiap lokasi atas dasar sejumlah
faktor keinginan relatif dan mengevaluasi derajat relatif pentingnya setiap
faktor dalam keputusan lokasi.
Contohnya
: anggap berbagai lokasi sedang dipertimbangkan atas dasar lima faktor. Untuk
setiap faktor, setiap anggota tim memberikan penilaian relatif diantara
berbagai alternatif lokasi ( nilai 1
sampai dengan 10 ). Distribusi berbagai nilai ini kemudian dirata – rata untuk
mendapatkan nilai distribusi gabungan. Tabel 3-1 menunjukan penilaian gabungan
sebuah perusahaan untuk lokasi Yogyakarta, Jakarta dan Surabaya.
Tabel 3-1
Pasar
Potensial
|
Biaya Tenaga
Kerja
|
Tersedianya
Air
|
Biaya Bahan
Mentah
|
Pajak
|
|
Yogyakarta
|
2
|
3
|
5
|
4
|
3
|
Jakarta
|
5
|
3
|
1
|
4
|
2
|
Surabaya
|
3
|
4
|
4
|
2
|
5
|
Keterangan : 1-10
Hasil
penilaian dalam tabel diatas dapat dijumlahkan secara horizontal untuk
mendapatkan skor total disetiap kota tetapi bila hal ini dilakukan, berarti
perusahaan memberikan bobot yang sama bagi setiap faktor. Kenyataannya,
perusahaan memutuskan untuk mempergunakan bobot, sebagai berikut :
·
Pasar potensi
30 %
·
Biaya
tenaga kerja 20 %
·
Tersedianya
air 30 % dikalikan
dengan bobot
·
Biaya
bahan mentah 10 % ( hasilnya
dalam tabel 3-2 )
·
Dan
pajak 10 %
Tabel 3-2
Alternatif
Lokasi
|
Pasar
Potensial
|
Biaya Tenaga
Kerja
|
Tersedianya
Air
|
Biaya Bahan
Mentah
|
Pajak
|
Total
|
Yogyakarta
|
60
|
60
|
150
|
40
|
30
|
340
|
Jakarta
|
150
|
60
|
30
|
40
|
20
|
300
|
Surabaya
|
90
|
80
|
120
|
20
|
50
|
360
|
è Pendekatan ini sering disebut metoda “ Delphi “ (
merupakan metode yang mempergunakan suatu prosedur yang sistematik untuk
mendapatkan suatu konsensus pendapat – pendapat dari suatu kelompok atau tim
ahli.
Kesimpulan
: Bila dijumlahkan secara horizontal nilai tertimbang total tertinggi adalah
kota Surabaya sebagai kota pilihan alternatif lokasi.
4.
ANALISA BIAYA DALAM
PENENTUAN LOKASI
Konsep biaya tetap dan biaya
variable dapat membantu penentuan lokasi. Kombinasi biaya tetap dan variabel
bagi lokasi yang berbeda – beda dapat menciptakan persamaan biaya yang
menunjukan hubungan antara biaya dan volume produksi, yang berlaku bagi masing–
masing lokasi.
Contoh : Suatu perusahaan sedang
mempertimbangkan empat lokasi alternatif untuk sebuah pabrik baru. Perusahaan
telah mengumpulkan data semua biaya pada berbagai lokasi dan menemukan bahwa
jenis biaya – biaya produksi berikut ini bervariasi dari satu lokasi dengan
lokasi lainnya. Perusahaan akan membelanjai pabrik baru dari pengeluaran
obligasi dengan tingkat bunga 10 %. Dan rincian biaya- biayanya sebagai berikut
:
Tabel 3-3
Jenis biaya ( dalam ribuan rupiah )
|
A
|
B
|
C
|
D
|
Tenaga kerja
(per unit)
|
Rp 0,75
|
Rp 1.10
|
Rp 0,80
|
Rp 0,90
|
Biaya
konstruksi pabrik
|
4.600.000
|
3.900.000
|
4.000.000
|
4.800.000
|
Material dan
Peralatan* (per unit)
|
0,43
|
0,60
|
0,40
|
0,55
|
Listrik (per
tahun)
|
30.000
|
26.000
|
30.000
|
28.000
|
Air
(pertahun)
|
7.000
|
6.000
|
7.000
|
7.000
|
Transportasi
(per unit)
|
0,02
|
0,10
|
0,10
|
0,05
|
Pajak
(pertahun)
|
33.000
|
28.000
|
63.000
|
35.000
|
· Biaya ini termasuk biaya depresiasi yang diproyeksikan,
tetapi tidak termasuk biaya bunga.
Dengan
mempertimbangkan informasi biaya relevan diatas, tentukan lokasi yang paling
menguntungkan ( secara ekonomikal ) bagi perusahaan untuk volume
produksi atau keluaran dalam “ Range “ 50.000 sampai 130.000 unit
pertahun !!!
Penyelesaian :
Langkah
pertama menghitung biaya tetap total selama satu tahun untuk ke empat
lokasi alternatif.
Tabel 3 - 4
Biaya-biaya tetap
(dalam ribuan rupiah)
|
A
|
B
|
C
|
D
|
10% investasi
|
Rp 460.000
|
Rp 390.000
|
Rp 400.000
|
Rp 480.000
|
Listrik
|
30.000
|
26.000
|
30.000
|
28.000
|
Air
|
7.000
|
6.000
|
7.000
|
7.000
|
Pajak
|
33.000
|
28.000
|
63.000
|
35.000
|
Total
|
Rp 530.000
|
Rp 450.000
|
Rp 500.000
|
Rp 550.000
|
Langkah
kedua menghitung biaya variabel per unit untuk masing-masing dari ke
empat lokasi alternatif.
Tabel 3 - 5
Biaya-biaya variable
(dalam ribuan rupiah)
|
A
|
B
|
C
|
D
|
Tenaga kerja
|
Rp 0,75
|
Rp 1,10
|
Rp 0,80
|
Rp 0,90
|
Material dan
peralatan
|
0,42
|
0,60
|
0,40
|
0,55
|
Transportasi
|
0,02
|
0,10
|
0,10
|
0,05
|
Total
|
Rp 1,20
|
Rp 1,80
|
Rp 1,30
|
Rp 1,50
|
Menentukan
rumus dari data biaya tetap dan variabel tersebut kedalam persamaan biaya total
setiap lokasi alternatif sebagai berikut :
A = Rp
530.000.000,- + ( Rp 1.200,- ) X
B = Rp
450.000.000,- + ( Rp 1.800,- ) X
C = Rp
500.000.000,- + ( Rp 1.300,- ) X
D = Rp
550.000.000,- + ( Rp 1.500,- ) X
Menarik
kesimpulan bahwa apabila kapasitas atau volume produksi dibawah 100.000 unit,
sebaiknya pabrik didirikan di lokasi B sedangkan apabila volume produksi diatas
100.000 unit pabrik sebaiknya didirikan dilokasi C. Pada volume produksi sama
dengan 100.000 unit, lokasi C dan B mempunyai biaya total yang sama.